KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-nya penulis telah berhasil menyusun makalah tentang diet pada penyakit diabetes millitus. Makalah ini di buat untuk menunjang proses pembelajaran keperawatan. Sesuai dengan kurikulum terbaru program DIII keperawatan, yaitu pembelajaran berbasis kompetensi. Maka makalah ini sudah mengarahkan mahasiswa untuk belajar dengann kurikulum terbaru sehingga lebih memudahkan mahasiswa untuk mempelajari makalah ini.
Pada penulisan makalah ini kami menggunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti sehingga dapat dengan mudah dicerna dan di ambil intisari dari materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Makalah ini juga di harapkan dapat digunakan oleh mahasiswa DIII keperawatan karena kami telah berusaha melengkapi materi makalah sesuai dengan kebutuhan materi pembelajaran yang di sempurnakan.
Demikian kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya membangun demi tercapai suatu kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan dalam bidang ilmu gizi dan diet.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………….
1. Latar belakang………………………………………………………………………………………………
2. Rumusan masalah………………………………………………………………………………………….
3.Tujuan …………………………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………..
- Defenisi……………………………………………………………………………………………………
2. Fungsi diet ………………………………………………………………………………………………..
3. Peran Peran perawat dalam pelaksanaan diet………………………………………………….
4. Kebutuhan gizi ibu hamil…………………………………………………………………………….
5. Gangguan pada ibu hamil………………………………………………………………………………
6. Kebutuhan dan gangguan ibu menyusui………………………………………………………….
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………………
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu menyembuhkan penyakit (Hartono, 2000) setiap diet termasuk makanan, tetapi tidak semua makanan masuk dalam kategori diet. Dalam diet jenis dan banyaknya makanan ditentukan dan dikendalikan untuk mencapai tujuan tertentu.Menurut kamus besar Bahasa Indonesia aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya dan biasanya atas petunjuk dokter.Asupan gizi ibu hamil menjadi faktor penting baik untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil atau pun untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Bahkan, dapat mengurangi risiko penyakit kronis pada anak Anda di masa mendatang.
2. Rumusan Masalah
- Apa peran perawat terhadap gizi pasien?
- Apa kebutuhan dan gangguan gizi pada ibu hamil?
- Apa kebutuhan dan gangguan gizi pada ibu menyusui?
3. Tujuan
- Untuk mengatahui peran perawat terhadap gizi pasien
- Untuk mengetahui kebutuhan dan gangguan gizi pada ibu hamil
- Untuk mengetahui kebutuhan dan gangguan pada ibu menyusui
BAB II
PEMBAHASAN
- Defenisi
Diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu menyembuhkan penyakit (Hartono, 2000) setiap diet termasuk makanan, tetapi tidak semua makanan masuk dalam kategori diet. Dalam diet jenis dan banyaknya makanan ditentukan dan dikendalikan untuk mencapai tujuan tertentu.Menurut kamus besar Bahasa Indonesia aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya dan biasanya atas petunjuk dokter.
Diet adalah usaha menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi. Terdapat 3 klasifikasi dari diet, diet untuk:
1. Menurunkan berat badan.
2. Meningkatkan berat badan.
3. Pantangan terhadap makanan tertentu.
Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran pencernaan. Adapun gangguan saluran pencernaan itu meliputi falatulensi, diare, gastrities dan tipoid.Jadi, diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu.
- Fungsi Diet
Pola diet berfungsi untuk memenuhi 6 nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Pola diet diatur dengan cara menyesuaikan porsimakan sesuai dengan kebutuhan jenis makanan yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi. Jumlah dan variasi makanan yang tepat akan memberikan nutrisi yang tepat untuk pemeliharaan kesehatan tubuh dan mencapai berat badan yang ideal`
Dahulu kita sering mendengar selogan makan 4 sehat 5 sempurna untuk memenuhi 6 nutrisi utama tersebut diatas. Sekarang, menurut Food Guide Pyramid ada 6 group makanan utama yang dapat dikonsumsi untuk mencapai nutrisi seimbang. Makanan tersebut adalah sbb:
- Roti, sereal, nasi, dan pasta sebagai sumber utama karbohidrat.
- Daging, unggas, ikan , telur, biji-bijian kering, dan kacang-kacangan sebagai sumber protein.
- Lemak dan minyak sebagai sumber lemak.
- Sayur-sayuran.
- buah-buahan.
- Susu, yogurt dan keju.
Proporsi dari tiap kelompok makanan disesuaikan berdasarkan umur, jenis kelamin, dan berat badan.
- Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Diet
- Identifikasi kebutuhan gizi
Metode untuk mengidentifikasi kebutahan gizi adalah: Antropometri measurements
- Pengakjian nutrisi yang meliputi :
Sistem pengukuran dari susunan tubuh dan proporsi tubuh manusia mengavaluasi pertumbuhan, mengakaji status nutrisi, ketersediaan energi tubuh identifikasi masalah nutrisi:
– Tinggi badan
– Berat badan
– Body mass index
- Biochemical data
Pengkajian nutrisi menggunakan nilai biokimia seperti: total limfosit, serum albumin, zat besi, creatinin, Hb, Ht, keseimbangan nitrogen, kadar kolesterol dll.
- Clinical signs
Pemeriksaan fisik pada pasien yang berhubungan dengan adanya mal nutrisi, prinsip: head to feet/ cephalo caudal.
- Dietry history
Mengkaji riawayat diet meliputi: fead recall 24 jam: pola, jenis dan frekuensi makanan yang dikonsumsi 24 jam.
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi dan diet.
Sebagai pendidik pasien, perawat membantu pasien meningkatkan kesehatanya melalui pemberian pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medik yang diterima sehingga pasien/keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya. Sebagai pendidik, perawat juga dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga yang beresiko tingga, kader kesehatan dll.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
Dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain ( collaborator ) perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan keperawatan guna memenuhi kebutuhan kesehatan pasien.
- Motivator pelaksanaa diet.
Perawat mengadakan invasi dalam cara berfikir, bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan keterampilan klien/keluarga agar menjadi sehat. Elemen ini mencakup perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dalam berhubungan dengan pasien dan cara memberikan perawatan kepada pasien.
- Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Asupan gizi ibu hamil menjadi faktor penting baik untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil atau pun untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Bahkan, dapat mengurangi risiko penyakit kronis pada anak Anda di masa mendatang. simak daftar asupan gizi ibu hamil yang harus dipenuhi berikut ini:
- Kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan pada ibu hamil:
- Protein.
Protein berguna untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan sel atau jaringan, termasuk sel otak pada janin. Protein juga membantu pertumbuhan jaringan payudara ibu hamil, serta berperan penting dalam meningkatkan suplai darah dalam tubuh. Para ahli merekomendasikan 75 sampai 100 gram protein per hari. Adapun sumber protein terbaik untuk ibu hamil meliputi daging sapi tanpa lemak, ikan, boga bahari, daging ayam, daging domba, tahu, dan kacang-kacangan (kacang merah, kacang polong).
- Karbohidrat.
Karbohidrat merupakan sumber kalori yang penting bagi ibu hamil. Makanan sumber karbohidrat terbaik yang bisa Anda konsumsi antara lain nasi, kentang, sereal, pasta, sayuran dan buah.
- Kalsium.
Tak hanya menguatkan tulang dan gigi Anda, kalsium juga berguna untuk membangun tulang dan gigi janin. Selain itu, kalsium membantu tubuh mengatur cairan, membantu kerja fungsi saraf dan kontraksi otot. Kebutuhan kalsium harian sekitar 1000 miligram selama kehamilan. Sumber kalsium terbaik ada di susu, keju, yoghurt, ikan sarden atau salmon, dan bayam.
- Folat.
Kandungan nutrisi yang dikenal sebagai asam folat ini berperan penting dalam mengurangi risiko cacat lahir, termasuk cacat tabung saraf pada janin yang memengaruhi otak serta sumsum tulang belakang janin. Contoh cacat lahir lainnya sepertispina bifida dan anencephaly. Kebutuhan asam folat harian di masa kehamilan adalah 600 sampai 800 mikrogram. Adapun sumber asam folat bisa Anda dapatkan pada sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, hati sapi, buah jeruk, stroberi, lemon, mangga, dan tomat.
- Zat Besi.
Zat besi membantu meningkatkan volume darah dan mencegah anemia. Asupan harian yang ideal di masa kehamilan adalah 27 miligram. Sumber zat besi bisa didapatkan pada lobak, sayuran hijau seperti bayam, selada, kubis, biji-bijian, roti, sereal, dan havermut. Kandungan zat besi pada daging sapi dan boga bahari juga baik untuk gizi ibu hamil.
- Kebutuhan Vitamin Ibu Hamil yang Harus Dipenuhi
Asupan vitamin juga menjadi kebutuhan gizi ibu hamil yang harus dipenuhi. Adapun vitamin yang diperlukan di masa kehamilan meliputi:
- Vitamin A untuk kesehatan kulit dan mata serta pertumbuhan tulang. Sumber vitamin A antara lain wortel, sayuran hijau, dan umbi-umbian.
- Vitamin C untuk kesehatan gigi, gusi, dan tulang, serta membantu penyerapan zat besi. Sumber vitamin C antara lain buah sitrus, brokoli, tomat.
- Vitamin B6 untuk pembentukan sel darah merah, untuk efektivitas manfaat protein, lemak, dan karbohidrat. Vitamin B6 bisa didapat dari sereal, biji-bijian utuh seperti gandum, dan buah pisang.
- Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah, menjaga kesehatan sistem saraf. Sumber vitamin B12 adalah daging, ikan, dan susu.
- Vitamin D untuk kesehatan tulang dan gigi serta membantu penyerapan kalsium. Sumber vitamin D antara lain susu, sereal, dan roti.
- Mamakan Yang Harus Di Konsumsi Untuk Memenuhi Gizi Ibu Hamil.
- Trisemester Pertama
Kehamilan adalah salah satu momen yang paling ditunggu untuk pasangan suami istri. Ketika masa kehamilan tersebut tiba, rasa bahagia tentu tak bisa terbendung. Memiliki bayi lucu yang sehat dan cerdas adalah dambaan semua orang, dan itu berawal dari bagaimana merawat kehamilan pada trimester pertama, dan faktor makanan sangat berperan dalam hal ini. Ada jenis makanan yang disarankan untuk ibu hamil, ada yang sebaiknya dihindari, bahkan ada yang dilarang sama sekali. Berikut ini adalah berbagai jenis makanan yang disarankan untuk ibu hamil muda.
- Sayuran
Gejala mual dan muntah normal dialami oleh ibu hamil pada trimester pertama.Gejala yang juga disebut dengan morning sickness ini ternyata bisa dikurangi dengan banyak mengonsumsi jenis sayur-sayuran hijau, Anemia yang kadang terjadi pada kehamilan juga dapat dicegah karena kandungan zat besi pada sayuran akan membantu produksi hemoglobin.
- Buah
Berbagai jenis buah-buahan sangat cocok menjadi makanan untuk ibu hamil 1 bulan. Selama kehamilan usahakan untuk memilih buah segar daripada buah kalengan. Hal ini dikarenakan buah kalengan mengandung bahan pengawet dan juga mengandung garam berlebih. Kedua hal ini tentunya akan merugikan kesehatan terutama saat kehamilan. Resiko terjadinya hipertensi yang kadang muncul selama kehamilan dapat dikurangi dengan membatasi asupan garam.
- Produk Olahan Susu
Ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak berbagai produk olahan yang terbuat dari susu. Seperti yang kita ketahui bahwa pertumbuhan sel membutuhkan protein, termasuk juga pertumbuhan janin yang sangat pesat sehingga sang ibu akan sangat membutuhkan asupan protein. Maka dari itu mengonsumsi berbagai jenis olahan susu adalah salah satu jalan terbaik untuk mendapatkan asupan protein yang cukup.
- Makanan Rimester Kedua
Selama trimester kedua, sangat penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, magnesium, dan vitamin D. Nutrisi ini akan membantu bayi menumbuhkan tulang dan gigi yang kuat. Ini juga bermanfaat untuk mengonsumsi makanan yang mengandung minyak omega-3, yang sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Makanan yang mengandung satu atau lebih nutrisi ini termasuk:
- Alpukat
- Brokoli
- kacang hijau
- Kubis
- Wortel
- Yogurt Yunani
- Keju
- Buah kering
- ikan sarden kaleng
- Selai kacang
- Biji bunga matahari
- Biji labu
c. Makanan Trimester Tiga
Di saat hamil Anda pasti menyadari kalau Anda perlu mengikuti pola makan dan gaya hidup sehat. Apa yang Anda makan saat ini secara langsung akan mempengaruhi bayi di tahap berikutnya. Karena bayi bergantung pada nutrisi Anda, penting untuk memperhatikan tiap makanan yang masuk ke dalam tubuh. Apa yang Anda makan juga memberi kekuatan untuk melawan kelelahan kehamilan dan membuat Anda lebih sehat. Tubuh Anda juga menerima nutrisi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan kelahiran yang sehat.
Dengan begitu banyak makanan yang perlu dipilih, ada beberapa makanan yang perlu jadi bagian dari pola makan Anda di trimester ketiga, yang biasanya dimulai pada minggu 28 sampai 40. Berikut beberapa jenis makanan yang sehat untuk ibu hamil di trimester ketiga. Anda sangat dianjurkan menyertakan makanan-makanan ini dalam menu harian, kecuali dokter menyarankan sebaliknya.
Ø Salmon
Salmon menjadi salah satu makanan yang sehat untuk ibu hamil yang perlu Anda konsumsi selama trimester ketiga.
§ Makanan yang kaya protein
Pada tahap ini, bayi membutuhkan banyak protein.Protein membantu mengembangkan otot dan jaringan selama trimester ketiga.
- Kebanyakan
makanan yang sehat untuk ibu hamil yang kaya protein juga memiliki kandungan
zat besi dan zinc yang tinggi. Zat besi membantu mencegah berat lahir rendah
dan kelahiran prematur. Zinc membantu memproduksi enzim dan insulin.
- Beberapa makanan yang bisa Anda sertakan antara lain ayam, sayuran hijau, dan daging sapi.
- Telur
Telur menjadi sumber nutrisi yang luar biasa yang menjadikannya sebagai makanan super. Telur memiliki nutrisi penting dalam bentuk lemak, mineral, protein, vitamin A dan D yang sangat penting. Berikut beberapa manfaat konsumsi telur yang bisa Anda peroleh ketika hamil:
- Kaya protein. Telur mengandung jumlah protein yang tepat yang penting untuk perkembangan janin. Tiap sel janin yang berkembang terdiri dari protein. Karenanya, konsumsi telur dalam jumlah yang cukup sangat membantu.
- Perkembangan otak. Telur mengandung asam lemak omega 3 dan choline yang penting untuk kesehatan otak dan pertumbuhan janin secara keseluruhan. Omega 3 juga mencegah cacat tabung saraf pada bayi.
- Mengatur kolestero
- Kalori. Telur mengandung sekitar 70 kalori, yang membantu memenuhi beberapa kebutuhan harian ibu hamil. Ibu hamil idealnya mengonsumsi 200 sampai 300 kalori tiap hari untuk menutrisi tubuh dan bayi.
- Pepaya
Sebaiknya tanyakan dokter sebelum Anda mengonsumsi pepaya. Anda hanya boleh makan pepaya matang selama hamil.
- Gangguan Pada Ibu Hamil
Untuk lebih mengetahui tentang gangguan kehamilan pada ibu hamil, berikut kami paparkan beberapa gangguan kehamilan yang mungkin terjadi pada ibu hamil:
1. Muntah
Muntah mungkin menjadi salah satu tanda kehamilanyang umum terjadi. Namun jika frekuensi muntah sudah tidak normal lagi bahkan menimbulkan rasa lemas pada ibu hamil, maka harus diwaspadai.Gejala muntah yang normal biasanya terjadi pada pagi hari dan akan semakin berkurang pada siang hari.
Gejala muntah pada ibu hamil juga akan semakin berkurang ketika usia kandungan semakin bertambah. Namun jika gejala muntah semakin parah, maka ada baiknya untuk memeriksakan kandungan. Mual dan muntah adalah gangguan kehamilan yang umum
2. Obesitas
Masalah pada kehamilan yang lain adalah masalah berat badan. Memang benar bahwa memang sudah seharusnya seorang ibu hamil memiliki kenaikan berat badan. Namun perhatikan pula kenaikan berat badan pada ibu hamil, apakah normal atau justru berlebihan. Kenaikan berat badan yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan obesitas.
Obesitas pada ibu hamil akan mempersulit ibu hamil untuk bergerak, bahkan dapat mengancam keselamatan si ibu saat melahirkan nanti. Ada baiknya untuk menjaga pola makan sehat agar berat badan tetap stabil. Hindari makan makanan berlemak atau mengandung gula yang tinggi untuk menghindari kenaikan berat badan yang berlebihan. Jangan lupa pula untuk tetap aktif bergerak agar lemak jahat pada tubuh tetap terkontrol.
3. Anemia
Anemia yang dialami oleh ibu hamil dapat menyebabkan rasa pusing, lemas, wajah pucat, dan mata berkunang-kunang. Anemia adalah gangguan kehamilan yang berbahaya jika tidak segera diatasi. Anemia yang dialami oleh kurangnya zat besi dalam tubuh. Seorang ibu hamil memang sangat membutuhkan kandungan zat besi dalam jumlah yang tinggi. Janin yang dikandungnya akan menyerap zat besi dari tubuh sang ibu jika ia tidak mendapatkan zat besi yang cukup.
Namun jika zat besi yang didapatkan dari tubuh sang ibu juga sedikit, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada plasenta bahkan besar kemungkinan terjadinya pendarahan pada saat persalinan. Untuk menghindari hal ini, seorang ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi banyak makanan yang mengandung zat besi tinggi, seperti sayuran hijau. Dokter juga bisa memberikan tambahan suplemen zat besi agar jumlah zat besi dalam tubuh mencukupi.
4. Nyeri perut hebat
Nyeri perut adalah gangguan pada kehamilan yang kerap dialami Ibu hamil Gangguan kehamilan lainnya adalah rasa nyeri yang sangat hebat pada bagian perut. Rasa nyeri ini menyebabkan perut ibu hamil menjadi terasa sangat sakit. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan yang terjadi bisa diakibatkan karena salah memilih makanan.
Kualitas makanan pada ibu hamil memang harus dijaga dengan baik karena setiap asupan gizi yang diterima akan disalurkan ke dalam rahim. Bayi yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dapat mengalami hambatan dalam perkembangannya di dalam rahim. Bahkan jika seorang ibu hamil sampai mengalami keracunan makanan, bayi di dalam rahim juga dapat mengalami kekurangan oksigen yang mengakibatkan kematian.
5. Tidak ada gerakan janin di bulan kelima
Hal normal yang seharusnya terjadi pada seorang ibu hamil adalah merasakan gerakan janin pada bulan kelima. Jika seorang ibu hamil tidak bisa merasakan gerakan janin sedangkan ia telah mencapai bulan kelima, maka ia wajib waspada, karena kemungkinan ada gangguan kehamilan. Gerakan janin yang tidak terasa pada bulan kelima bisa disebabkan karena bayi mengalami hambatan dalam perkembangannya di dalam janin atau justru malah janin sudah mati. Jika janin memang sudah mati, maka harus segera dikeluarkan dari dalam rahim sang ibu.
6. Kencing manis
Ibu hamil yang sering kali makan tanpa kontrol biasanya akan mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan. Kenaikan berat badan yang berlebihan ini juga dapat menyebabkan gangguan kencing manis. Kencing manis yang bisa menjadi pertanda penyakit diabetes harus segera diatasi. Gejala yang biasanya akan dialami oleh ibu hamil adalah sering merasa haus dan lapar, serta rasa malas bergerak.
Kencing manis harus segera diatasi karena sangat berdampak pada perkembangan anak di dalam rahim. Begitu pula dengan resiko terjadinya pendarahan yang hebat pada saat persalinan. Seorang ibu yang mengalami diabetes dapat menurunkan penyakit diabetesnya melalui gen kepada anak yang dikandungnya, maka dari itu sangat dianjurkan untuk menjaga pola makan selama masa kehamilan. Mitos mengenai makan banyak untuk dua porsi merupakan anggapan yang salah karena harusnya yang diperbanyak adalah asupan nutrisinya bukan jumlah makanannya.
7. Infeksi pada ibu hamil
Infeksi dapat terjadi pada siapa saja, termasuk ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami infeksi dapat menyalurkan bakteri ke dalam janin meskipun letak bagian tubuh yang terinfeksi tidak berada di dekat janin. Gangguan kehamilan ini dapat menyebabkan demam tinggi akibat adanya infeksi, dimana infeksi ini akan berdampak buruk juga pada bayi yang dikandungnya.
Maka dari itu, ibu hamil harus segera mendapatkan penanganan jika terjadi infeksi. Infeksi yang paling berbahaya bagi ibu hamil adalah infeksi pada bagian mulut rahim. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang bayi di dalam janin, bahkan dapat meningkatkan resiko pendarahan pada saat persalinan nanti.
8. Keluar darah
Gangguan kehamilan yang kerap dialami ibu hamil selanjutnya adalah keluarnya darah segar dari tempat keluarnya bayi. Jika darah yang keluar cukup banyak, maka ibu hamil harus segera mendapatkan penanganan medis. Pendarahan yang terjadi sebelum HPL bisa disebabkan kemungkinan adanya keguguran. Namun jika seorang ibu hamil mendapatkan pertolongan dengan cepat, maka kemungkinan bayi masih bisa diselamatkan cukup besar. Namun jika terlambat, maka kecil kemungkinan untuk selamat. Namun jika darah yang keluar sedikit atau hanya seperti bercak saja, maka ibu hamil tidak perlu terlalu khawatir. Bercak darah biasa terjadi pada saat kehamilan, terutama pada trimester pertama.
9. Eclampsia
Eclampsia adalah salah satu gangguan kehamilan yang paling ditakuti. Eclampsia biasanya dialami oleh ibu hamil yang memiliki kenaikan berat badan lebih dari 1 kg dalam satu minggu. Penyakit yang satu ini dapat menyebabkan kejang-kejang, koma, hingga kematian. Bukan hanya kematian pada sang ibu, tapi juga pada bayi yang ada di dalam rahim.
Kondisi ini memang jarang terjadi namun tetap harus diwaspadai terutama bagi wanita hamil yang mengalami kenaikan berat badan secara berlebihan dan mempunyai tekanan darah tinggi. Itulah 9 jenis-jenis gangguan kehamilan yang biasa terjadi pada ibu hamil. Meskipun banyak gangguan yang akan dialami, namun masa kehamilan adalah masa yang paling ditunggu dan tak terlupakan bagi seorang ibu.
- Gangguan dan Kebutuhan Pada Ibu Menyusui
- Gangguan pada ibu menyusui
- Gangguan pencernaan
Salah satu gangguan kesehatan yang mungkin terjadi pada ibu menyusui yaitu diare. Gangguan pencernaan yang satu ini sangat rentan mengakibatkan ibu menyusui kehilangan banyak cairan atau dehidrasi. Untuk mencegah dan mengatasi hal tersebut sebaiknya Anda menjaga asupan cairan dengan minum air putih secukupnya. Selain itu, selama menyusui sebaiknya Anda menjaga pola makan dan menghindari sumber makanan yang bisa memicu diare.
- Flu dan demam
Jika Anda terkena flu atau demam pada waktu menyusui, gunakanlah masker supaya tidak menular pada bayi. Gangguan kesehatan yang satu ini sangat rentan menular pada bayi. Maka dari itu segera tangani dengan benar dan mintalah saran dokter sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi obat penurun demam.
- Diabetes
Gangguan kesehatan yang satu ini cukup serius sehingga harus mendapat penangan medis dengan benar sehingga tidak akan berpengaruh terhadap bayi. Dalam hal ini proses menyusui harus tetap dilakukan karena sangat berguna untuk menjaga kadar gula dalam darah untuk tetap stabil. Ibu menyusui sebaiknya menghindari pikiran yang stres karena bia memicu peningkatan gula di dalam darah yang berakibat diabetes.
- Hepatitis A
Meskipun terlihat sebagai penyakit yang serius, namun hepatitis tidak akan menular pada bayi melalui ASI. Untuk mencegah bayi tertular sebaiknya Anda menerapkan hidup sehat dengan membiasakan untuk mencuci tangan sebelum menyentuh bayi dan menjaga kebersihan payudara. Selain itu, untuk konsumsi obat hepatitis diperbolehkan karena tidak akan berpengaruh terhadap bayi. Namun meskipun begitu Anda harus tetap berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
- Puting Lecet
Semua ibu baru pasti mengalami rasa perih dan nyeri pada puting karena lecet. Proses menyusui memang tidak semudah yang dibayangkan. Puting lecet ini akan terasa perih pada bagian ujung puting, hingga ke pangkalnya. Lecetnya puting ini dapat terjadi karena posisi ibu dan Si Kecil saat menyusui, serta pelekatan mulut Si Kecil pada puting ibu yang belum tepat.
Perlekatan sudah benar ketika mulut bayi mencengkeram sebagian besar areola, yaitu bagian payudara yang berwarna gelap, bukan hanya di bagian puting saja. Ibu tidak usah khawatir, karena puting yang lecet dapat sembuh dengan sendirinya saat posisi dan pelekatan sudah tepat. Jika kondisi ibu tidak juga membaik, ibu bisa tanyakan langsung pada dokter ahli di aplikasi Halodoc untuk mengetahui posisi apa yang baik bagi ibu dan Si Kecil.
- Mastitis
Mastitis akan ditandai dengan kemerahan serta pembengkakan akibat peradangan payudara. Payudara akan terasa keras dan sangat sakit ketika disentuh. Pembengkakan pada mastitis umumnya hanya terjadi pada salah satu bagian payudara saja, meski dapat terjadi pada kedua payudara sekaligus. Kondisi ini biasanya terjadi pasca 2-3 minggu kelahiran.
Mastitis sendiri terjadi saat posisi dan pelekatan saat menyusui yang kurang tepat, sehingga proses pengosongan payudara tidak bisa efektif. Awalnya, mastitis terjadi karena ASI terlalu lama berada di dalam payudara, sehingga menyebabkan sumbatan atau mastitis non infektif. Selain itu, mastitis juga dapat terjadi ketika adanya tekanan berlebih pada payudara, atau jeda menyusui yang terlalu lama.
- Abses
Abses pada payudara dapat ditandai dengan rasa nyeri luar biasa pada payudara, perubahan warna pada bagian yang membengkak, serta keluarnya nanah dari dalam puting. Gejala-gejala tersebut akan dialami ketika mastitis telah berkembang menjadi abses. Pada kasus yang seperti ini, biasanya dokter akan melakukan prosedur pembedahan ringan untuk mengeluarkan nanah. Dalam waktu beberapa hari setelah prosedur pembedahan, rasa sakit berkurang biasanya sudah berkurang dan dokter akan memberikan ijin ibu menyusui Si Kecil.
- Kelebihan Pasokan ASI
Dalam hal ini ibu harus memastikan posisi dan pelekatan saat Si Kecil sedang menyusui. Baiknya ibu menyusui pada salah satu payudara hingga terasa kosong, kemudian memindahkannya pada sisi lain payudara. Hal ini penting dilakukan untuk memaksimalkan hindmilk yang diminum oleh Si Kecil. Karena jika Si Kecil terlalu banyak mengonsumsi foremilk yang kaya laktosa, Si Kecil akan mengalami kolik, perut kembung, serta BAB yang tidak lancar.
- Kebutuhan pada ibu menyusui
- Protein
Saat Anda menyusui, Anda masih membutuhkan tambahan asupan protein. Protein merupakan zat gizi penting yang diperlukan dalam membangun dan memperbaiki berbagai jaringan dalam tubuh. Protein juga sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda di awal-awal masa kehidupannya
- Lemak
Lemak juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda, tubuh Anda pun membutuhkan lemak. Namun, perlu diingat bahwa sebaiknya konsumsi lemak dalam bentuk lemak tidak jenuh tunggal atau tidak jenuh ganda, serta batasi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans.
Sumber lemak tidak jenuh, yaitu alpukat, ikan berlemak (seperti ikan salmon), kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan minyak kanola. Sedangkan, lemak jahat yang harus Anda hindari bisa bersumber dari makanan yang digoreng dan daging berlemak.
Selain itu, lemak yang ada dalam ikan berlemak juga mengandung turunan lemak, yaitu asam lemak omega-3. Di mana asam lemak omega-3 ini dapat mendukung pertumbuhan otak bayi. Anda bisa memeroleh asam lemak omega-3 dari ikan salmon, ikan tuna, ikan herring, ikan sarden, dan kacang-kacangan (seperti kacang kenari, kanola, dan flaxseed).
Kebutuhan (AKG 2013):
- 6 bulan pertama menyusui: 71-86 gram per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia ibu)
- 6 bulan kedua menyusui: 73-88 gram per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia ibu)
- Zat besi
Kebutuhan zat besi masih tinggi pada ibu menyusui. Zat besi dibutuhkan untuk mencegah anemia setelah melahirkan. Jika Anda tidak anemia setelah melahirkan dan menyusui secara eksklusif, biasanya Anda tidak memerlukan suplemen zat besi. Hal ini karena biasanya Anda tidak mengalami periode menstruasi selama 4-6 bulan pertama setelah melahirkan, jadi tidak ada zat besi yang hilang melalui darah menstruasi. Sedangkan, ibu yang mengalami anemia setelah melahirkan biasanya membutuhkan suplemen zat besi.
Kebutuhan (AKG 2013):
- 6 bulan pertama menyusui: 32 mg per hari
- 6 bulan kedua menyusui: 34 mg per hari
- Kalsium
Tidak hanya saat hamil, kebutuhan tinggi kalsium juga diperlukan saat Anda menyusui. Kehamilan dan menyusui dapat menyebabkan penurunan massa tulang sementara. Namun, penurunan massa tulang ini biasanya akan kembali lagi setelah berhenti menyusui. Jangan khawatir, untuk mencegah penurunan massa tulang dengan mengonsumsi kalsium dalam jumlah yang lebih tinggi selama hamil dan menyusui.
- Vitamin C
Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin C daripada saat dirinya masih hamil. Vitamin C berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sehingga sangat diperlukan oleh ibu dan bayi. Vitamin C penting dalam pertumbuhan tulang, gigi, dan kolagen. Anda bisa mendapatkan vitamin C dari jeruk, brokoli, kentang, tomat, kiwi, kol, jambu biji, mangga, dan lainnya.
- Vitamin E
Vitamin E juga dapat membantu Anda dalam mencegah anemia setelah melahirkan. Vitamin E juga kaya antioksidan yang dapat melindungi mata dan paru-paru bayi dari berbagai masalah karena kekurangan oksigen. Selain itu, vitamin E juga berperan dalam menjaga kesehatan otot, sistem kardiovaskular, dan sistem saraf. Beberapa sumber makanan yang mengandung vitamin E adalah kacang almond, bayam, asparagus, mangga, alpukat, dan selai kacang.
- Kalium
Kalium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Pada saat menyusui, Anda membutuhkan lebih banyak cairan karena Anda memproduksi ASI setiap harinya. Peningkatan kebutuhan cairan ini diikuti dengan peningkatan kebutuhan kalium untuk membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Selain itu, kalium juga berperan dalam kerja sistem saraf dan juga kontraksi otot.
- Kolin
Kolin sangat penting untuk perkembangan otak bayi Anda. Namun, kolin tidak mudah ditemukan di dalam banyak makanan. Anda dapat memeroleh kolin dari ayam, hati sapi, gandum, kembang kol, dan telur, terutama kuning telur. Anda bisa mendapatkan 250 mg kolin dalam 2 butir telur.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Diet adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi orang secara teratur setiap hari. Diet dapat juga bearti jumlah dan jenis makanan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu, seperti menurunkan berat badan atau menaikkan berat badan. Ada baiknya jika melakukan diet berkonsultasi dahulu kepada dokter atau ahli gizi. Bisa juga menemukan info tepat tentang bagaimana cara melakukan diet yang benar.
Gangguan pada ibu hamil antara lain yaitu muntah, obesitas, anemia, nyeri perut hebat, tidak ada pergerakan janin di bulan kelima, kencing manis, infeksi pada ibu hamil, keluar darah, eclampsia.
Gangguan pada ibu menyusui antara lain yaitu, gangguan pencernaan, flu dan demama, diabetes, hepatitia A, puting lecet, mastitis, abses, kelebihan pasokan ASI.