KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan Dasar II dengan judul “FLATULENS”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
DAFTAR ISI
Kata penerbit……………………………………………………………………………………………………………………
Daftar isi………………………………………………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………..
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………
2.1 Pengertian…………………………………………………………………………………………………………………
2.2 Etiologi……………………………………………………………………………………………………………………….
2.3 Tanda dan Gejala……………………………………………………………………………………………………….
2.4 Faktor yang Mempengaruhi……………………………………………………………………………………….
2.5 Tindakan…………………………………………………………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………..
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Bagian bawah dari saluran gastrointestinal adalah usus besar (kolon) karena diameternya lebih besar dari usus halus. Bagaimanapun panjangnya antara 1,5-1,8 cm adalah lebih pendek. Usus besar terbagi atas caecum, kolon, dan rektum. Ini adalah organ penting dari eliminasi BAB.
Fungsi sekresi dari kolon membantu dalam keseimbanan elektrolit. Bicarbonat disekresi untuk pertukaran clorida. Sekitar 4-9 mEq natrium dikeluarkan setiap hari oleh usus besar. Berubahnya fungsi kolon dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.
Akhirnya kolon memindahkan sisa produk dan gas (flatus). Flatus dihasilkan dari tertelannya udara, difusi gas dari pembuluh darah ke usus dan kerja bakteri pada karbohidrat yang tidak bisa diserap. Fermenrasi dari karbohidrat (seperti kol dan bawang) menghasilkan gas pada usus yang dapat merangsang peristaltik.
Perut kembung (flatulen) ,Jika terlalu banyak udara di dalam usus maka perut menjadi kembung. Sedikit udara dalam usus adalah normal, demikian pula bau tidak sedap yang keluar darinya melalui anus (kentut). Setiap hari rata-rata kita memproduksi 0,5 -1,5 liter gas di perut dan kentut 10 kali. Bau busuk kentut disebabkan oleh bakteri usus, yang menghasilkan gas berisi belerang. Berapa jumlah udara di dalam usus yang membuat kembung berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang sudah merasakan gangguan dengan jumlah kecil gas dalam perut, yang lainnya tidak sesensitif itu.
- RUMUSAN MASALAH
- Apa yang dimaksud dengan flatulens, serta gejala dan penyebabnya?
- Apa tindakan yang dilakukan pada flatulens?
- TUJUAN
- Tujuan umum
Untuk mengetahui gangguan pada eliminasi yaitu flatulens, dan tindakan dalam flatulens.
- Tujuan khusus
Mengetahui pengertian flatulens, beserta penyebab dana gejalanya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Flatulens biasa dikenal dengan perut kembung yang merupakan gangguan yang terjadi pada saluran pencernaan makanan dalam tuuh manusia yang diakibatkan karena adanya peningkatan jumlah gas atau udara yang ada dalam saluran pencernaan.
Flatulens yaitu menumpuknya gas pada lumen intestinal, dinding usus meregang dan distended, merasa penuh, nyeri dan kram. Biasanya gas keluar melalui mulut (sendawa) atau anus (flatus). Hal-hal yang menyebabkan peningkatan gas di usus adalah pemecahan makanan oleh bakteri yang menghasilkan gas metan, pembusukan di usus yang menghasilkan CO2.
2.2 Etiologi
1. Udara yang tertelan disebut sebagai aerophagia. Ini terjadi karena udara terjebak saat aktifitas menelan saat makan atau minum yang terburu-buru, mengunyah permen karet, merokok, minum minuman bersoda dan beralkohol, atau saat kejadian nafas yang memburu. Aerophagia ini akan dikeluarkan kembali dengan cara sendawa, namun sisanya akan ikut saluran penceranaan sampai dengan menjadi gas buang. Komposisi aerophagia terdiri dari nitrogen, oksigen dan karon dioksida.
2. Dari meningkatnya produksi gas dalam pencernaan karena hasil kerja bakteri di usus besar yang memproses makanan tidak tercerna sempurna pada usus halus sudah masuk ke usus besar setiap harinya yang sebagian besar adalah karohidrat. Sehingga makin tinggi konsumsi karbohiodrat kita, akan semakin besar kemungkinan tingginya produksi gas dalam usus besar. Ini dapat terjadi karena adanya kekurangan enzim-enzim pencernaan. Komposisi gas karena penyebab kedua ini terdiri dari carbon monoksida, hydrogen, methane, dan sulfur. Makanan yang dapat membuat tingginya produksi gas buang pada seseorang belum tentu menghasilkan jumlah gas yang sama untuk orang lain. Ini disebabkan karena adanya dua jenis bakteri di mana bakteri kedua dapat mengeliminasi hydrogen yang dihasilkan oleh bakteri pertama. Perbedaan jumlah bakteri ini dalam pencernaan menyebabkan produksi gas buang tidak sama pada setiap orang.
2.3 Tanda dan gejala
Tanda dan gejala dari flatulens meliputi :
- Menumpuknya gas pada lumen intestinal
- Dinding usus meregang dan distended, merasa penuh, nyeri dan kram
- Biasanya gas keluar melalui mulut (sendawa) atau anus (flatus)
- Distensi pada lambung dan usus
- Terdengar bunyi timpani di abdomen
- Rasa tidak nyaman pada daerah abdomen
Peningkatan tekanan gas dalam rektum dapat menyebabkan tanda-tanda patologis, seperti sakit kepala, pusing, penurunan daya konsentrasi, atau sedikit perubahan mental dan edema. Flatulens juga dapat berakibat pada timbulnya dipepsi dan konstipasi usus serta diare.
2.4 Faktor yang mempengaruhi
Perut kembung umumnya merupakan dampak dari banyaknya gas atau udara di dalam perut. Makan terlalu cepat, sering mengunyah permen karet, mengonsumsi minuman bersoda merupakan beberapa penyebab banyaknya gas atau udara di dalam perut.
Penyebab flatulens antara lain konstipasi, penggunaan obat-obatan seperti barbiturat yang mengakibatkan penurunan aktivitas dan ansietas, konsumsi makanan tertentu yang banyak mengandung gas, dan efek dari tindakan anestesia.
Selain itu, perut kembung juga dapat disebabkan oleh faktor lain, yakni:
- Makan terlalu banyak
- Sering mengonsumsi makanan berlemak
- Sembelit
- Merokok
- Mengonsumsi minuman beralkohol
Perut kembung juga bisa jadi dampak dari suatu kondisi yang diderita. Beberapa di antaranya adalah:
- Tubuh tidak bisa memproses gula yang terkandung pada makanan yang dikonsumsi (intoleransi laktosa)
- Penyakit tukak lambung
- Hernia
- Infeksi usus
- Iritasi pada usus (iritable bowel syndrome)
- Miom
- Kista pada organ sistem reproduksi wanita (kista ovarium)
2.5 Pencegahan Flatulens
Flatulens dapat dicegah dengan beberapa cara, antar lain :
- Tidak makan dan minum terlalu cepat atau tergesa-gesa.
- Memperbaiki pola makan dan jenis makanan yang dimakan.
- Menghindari makan kekenyangan.
- Mengatasi penyakit yang dapat menjadi penyebab flatulens.
- Menjaga kesehatan pencernaan dengan suplemen pre dan pro biotik dan suplemen enzim pencernaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Flatulens merupakan suatu gangguan yang terjadi di dalam sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia yang diakibatkan karena adanya peningkatan jumlah gas atau udara yang ada dalam saluran pencernaan. Tindakan pada flatulens yaitu dengan rectal tube.
3.2 Saran
Kepada kita semua selaku mahasiswa keperawatan dan tentunya merupakan calon perawat masa depan agar siap dalam melakukan hal apa saja yang berkaitan dengan tindakan keperawatan, termasuk melakukan rectal tube terhadap klien yang membutuhkan. Untuk itu kita sebagai mahasiswa keperawatan, harus tau apa itu tindakan yang kita lakukan dalam menangani pasien dengan masalah eliminasi, salah satunya adalah flatulens.